Ternyata Ikan Juga Bisa Kena Mabuk Laut Lho...
Apakah ikan juga mengalami mabuk laut? Seorang pakar zoologi dari Stutgart, Dr Reinhold Hilbig, mengkaji efek kondisi berkurangnya bobot di dalam air. Studi itu bagian dari riset bagaimana manusia terpengaruh dalam ruang.
Dalam studi, empat puluh sembilan ikan diletakkan dalam akuarium mini dan kemudian dikirim lewat pesawat yang pergi ke luar angkasa. Pesawat itu menyimulasikan kondisi hilang gravitasi dialami astronot di luar angakasa.
Ternyata, delapan dari ikan-ikan itu mulai berputar tanpa orientasi jelas. Mereka berenang membentuk lingkiaran. "Mereka sepenuhnya kehilangan keseimbangan, berperilaku seperti manusia yang mengalami mabuk laut," ujar Hilbig.
"Ikan-ikan itu kehilangan orientas, mereka benar-benar bingung dan terlihat seolah-olah hendak muntah," imbuhnya. Dalam alam liar ikan 'mabuk laut' seperti itu bisa menjadi mangsa ikan lain karena mereka tak mampu menyelamatkan diri dari bahaya.
Kedelapan ikan 'mabuk laut' itu pun kemudian dipisahkan dan diperiksa otaknya untuk melihat penyebab sesungguhnya 'sakit' mereka. "Sepertinya kehilangan kontak dengan pergerakan air dan getaran berperan besar dalam penentu diorientasi mereka." ujarnya.
Dalam studi, empat puluh sembilan ikan diletakkan dalam akuarium mini dan kemudian dikirim lewat pesawat yang pergi ke luar angkasa. Pesawat itu menyimulasikan kondisi hilang gravitasi dialami astronot di luar angakasa.
Ternyata, delapan dari ikan-ikan itu mulai berputar tanpa orientasi jelas. Mereka berenang membentuk lingkiaran. "Mereka sepenuhnya kehilangan keseimbangan, berperilaku seperti manusia yang mengalami mabuk laut," ujar Hilbig.
"Ikan-ikan itu kehilangan orientas, mereka benar-benar bingung dan terlihat seolah-olah hendak muntah," imbuhnya. Dalam alam liar ikan 'mabuk laut' seperti itu bisa menjadi mangsa ikan lain karena mereka tak mampu menyelamatkan diri dari bahaya.
Kedelapan ikan 'mabuk laut' itu pun kemudian dipisahkan dan diperiksa otaknya untuk melihat penyebab sesungguhnya 'sakit' mereka. "Sepertinya kehilangan kontak dengan pergerakan air dan getaran berperan besar dalam penentu diorientasi mereka." ujarnya.
sumber:Republika
loading...
Tidak ada komentar